GMIM Pinaesaan

GRIYA PANIKI INDAH – MAPANGET III

MTPJ 4 – 10 September 2022

TEMA BULANAN              : “Merajut Spiritualitas Bergereja dan Bernegara”

TEMA MINGGUAN          : “Berilah Dirimu  Didamaikan  Dengan Allah”

 

BACAAN ALKITAB: 2 Korintus 5 : 11-21

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Damai  itu  indah.  Semua  manusia  ingin  hidup  damai  dan menikmati   keindahan.   Namun   untuk   mewujudkannya   tidak semudah   membalikkan    telapak   tangan.   Karena   kedamaian berkaitan    dengan   segenap   aspek   dan   dimensi   kehidupan manusia.  Manusia  memiliki  aspek  lahiriah  dan  batiniah   serta sosial.  Dapat  saja  kita  pridadi  hidup  merasa  aman  dan  damai dengan   terpenuhinya   kebutuhan  jasmani   dan  rohani.  Tetapi ketika   berinteraksi   dalam   kehidupan   sosial,   cara   hidup   kita dapat tidak  menyenangkan  orang lain  atau  sebaliknya  keadaan sosial  tidak  menyenangkan  kita.  Karena  setiap  orang  memiliki kemampuan,   keinginan,   kebutuhan,   cara  pandang,   cara  dan gaya  hidup  yang  dipengaruhi  oleh  keyakinan,  pengalaman  dan latar  kebudayaan  berbeda-beda.  Sehingga  setiap  pribadi  pasti unik  dan tidak  ada  yang  sama.  Dalam  keluarga  dan  komunitas yang     sama     saja     perbedaan      dapat     menjadi     sumber permasalahan,  konflik  dan  tidak  damai. Apalagi  interaksi dalam kehidupan sosial yang majemuk.

Manusia  cenderung  mementingkan  diri  sendiri,  keluarganya, kelompoknya   dari  pada   orang  lain.  Namun   sebagai   mahluk sosial  kita   membutuhkan   pertolongan   orang  lain.  Sebaliknya orang  lain  membutuhkan   kita.  Baik  dalam  komunitas  Gereja maupun    dalam   kehidupan    majemuk    sebagai   Bangsa   dan Negara  dibutuhkan  semangat  solidaritas yang inklusif.

Sebagai   Gereja    kita    perlu    merajut    kembali    spiritualitas dengan  nurani  kasih  terhadap  sesama  seperti  Yesus  Kristus. Oleh    sebab    itu   tema    kita   minggu    ini   adalah    “Berilah Dirimu   Didamaikan   Dengan    Allah”.    Dari    tema    ini, diharapkan   kita   dituntun  menjadi  “manusia  baru”,  manusia yang   telah   berdamai    dengan   Allah,   sesama   dan   ciptaan lainnya ..

 

PEMBAHASAN TEMATIS

  • Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Korintus,   adalah   kota   metropolitan    yang   terkemuka    di Yunani  pada masa  pelayanan  Paulus. Jemaat yang ada di kota tersebut  didirikan  dan  dilayani  oleh  Paulus  (Kis  18:1-17)  dan anggotanya  terdiri  dari  orang  Yahudi  dan  kebanyakan  orang bukan  Yahudi  yang  dahulunya  menyembah  berhala.  Surat  2 Korintus  ditulis  sekitar  tahun   57  M  ketika  Paulus  berada   di Makedonia     (Kis    18:23,    21:16)    dengan    maksud    untuk menjawab  pergumulan jemaat  antara lain tentang: menghadapi pengajar  “palsu”, hal ciptaan baru dan pendamaian.

Dalam   bagian    ini   Paulus   menjelaskan    kepada   mereka bahwa  Tuhan  Allah  sangat mengetahui  keberadaan  hati  orang yang  takut  akan  Tuhan.  Agar  hal  ini  boleh  menjadi  kekuatan mereka    menghadapi    orang    yang    hanya    mengandalkan keadaan  lahiriah  dan mengabaikan  batiniah. Mereka itu adalah orang-orang      yang      hanya      memikirkan      materi      dalam pemberitaan  Firman  dan bukan  kemajuan  berita  injil  (ayat  11- 12).  Memang  ada  yang  beranggapan   bahwa   Paulus  seperti orang yang tidak menguasai  diri karena  rela menderita   dalam pemberitaan  Firman.  Paulus  rela menderita  sebab kasih  Kristus yang  telah  menderita  dan  mati  menguasainya,  demi  kebaikan jemaat.   (ayat  13-14).  Paulus  melayani  dengan  tidak  mencari keuntungan  materi  karena  ia  menyadari  kasih  Kristus  melalui kematian-Nya  menebus orang berdosa  sehingga manusia tidak hidup  lagi untuk  dirinya  sendiri tapi  hidup bagi  Dia  (ayat  15). Oleh   sebab   itu   Paulus   tidak   menilai   manusia   dan   Kristus berdasarkan   ukuran   manusia   (ayat   16).     Sebab  ia   pemah menganiaya  dan menindas  para  pengikut Yesus (lih Kis.8:1-2).  Inilah  tandanya  bahwa  seseorang  telah  hidup  dalam  Kristus: hidupnya  tidak  sama  dengan  sebelum  ia  percaya  pada Yesus. Orang-orang seperti ini adalah manusia ciptaan baru.

Untuk   menjadi   ciptaan   baru  pertama-tama   harus  ada  di dalam   Kristus   (ayat   17).  Kata   baru   dalam   ayat   17  adalah terjemahan   dari   kata   Yunani   “kainos”  yang   artinya   hanya dapat dihasilkan  dan dikerjakan  oleh Allah, yang belum  pemah ada  sebelumnya.  Jadi,  ciptaan  baru  maksudnya  adalah  secara fisik  kita  sama  sebagai  manusia  yang  terdiri  dari  darah  dan daging,   tetapi   di   dalamnya,   ada   yang   baru   sama   sekali. Manusia  baru  tidak  lagi  mengikuti  kehendaknya  sendiri  tetapi kehendak    Allah.    Perubahan    hidup    ke    arah    lebih    baik merupakan   karya   Allah   melalui  Yesus   Kristus.   Dialah   yang berinisiatif,   mengusahakan   agar  hubungan   manusia   dengan­ Nya    dipulihkan.    Oleh    sebab    itu    Paulus    dengan    tegas mengatakan   bahwa   perubahan   hidup   itu   merupakan   karya Allah  yang mendamaikan  hubungan  manusia  dengan  diri-Nya. Kematian   Kristus   telah   menebus   dosa   dan   memungkinkan manusia dan Allah berdamai kembali  (ayat 18).

Paulus  menjelaskan   bagaimana   cara  Allah   mendamaikan diri-Nya dengan manusia  yaitu dengan tidak memperhitungkan dosa-dosa mereka  dan menjadikan  manusia benar di hadapan­ Nya.   (ayat  19)    Paulus  yakin     bahwa   orang-orang  percaya memiliki     hak     istimewa     untuk     mendorong     orang     lain mendamaikan  dirinya  dengan  Allah.  Paulus juga  yakin  bahwa bersama  orang percaya,  ia telah  dipercayakan  menjadi  utusan­ utusan    Kristus    untuk    menyampaikan     pesan    dan    agen pendamaian-Nya  kepada  dunia.  Menjadi  perutusan  Kristus  itu tidak  mudah  karena  kepercayaan  ini  adalah  pemberian  Allah (ayat     20).     Kata     “didamaikan”     bahasa     Yunaninya “katallagete” adalah  bentuk   verbal  pasif   yang  menimbulkan respon    aktif dari   orang   yang   didamaikan.   Yesus   Kristus memulihkan   rusaknya   hubungan   antara             manusia   dengan Allah. Jika orang percaya  didamaikan  dengan Allah  maka akan berdampak    hidup    damai    dengan    semua    orang;    dengan keluarga,  tetangga,  gereja,  bangsa  dan lingkungan  alam.(band.Ibrani  12:14)  Perdamaian  dimaksud  tidak  terjadi  begitu  saja kalau  kita  pasif.  Kita  perlu  proaktif  sebagaimana  maksud  kata “katallegete”, bentuk  verbal  pasif  yang  menimbulkan  respons aktif.   Aktif   dalam   hal   ini  bersedia   dan   menerima   tawaran didamaikan.   Kalau   tidak,   pasti     akan  binasa.  Allah   sedang membuka  hati-Nya  Iebar-lebar,  siapapun  yang  datang  untuk didamaikan  pasti diterima-Nya.

Ketika  orang  didamaikan  dengan  Allah  maka tidak  ada  lagi permusuhan,    perselisihan,    konflik,    peperangan,    yang   ada hanyalah  rasa  aman,  damai,  tenteram,  tenang,  karena  Allah telah mengubah  hidupnya.  Orang yang telah  didamaikan  oleh kasih  karunia  Allah  di  dalam  dan  melalui  Yesus  Kristus  akan dikuasai  oleh  kasih-Nya.  Kasih  itu  akan  menumbuhkan  saling pengertian,   solidaritas,   kepedulian   sosial,   cintai   damai   dan pembawa  damai.  Kata  Paulus  orang yang  dikuasai  oleh  kasih Yesus     Kristus,    Janganlah     membalas     kejahatan     dengan kejahatan;    lakukanlah   apa   yang    baik   bagi   semua   orang! Sedapat-dapatnya,  kalau  hal itu bergantung  padamu,   hiduplah dalam perdamaian  dengan semua orang! (Roma 12:17-18).

Berusahalah    hidup   damai   dengan   semua    orang   dan kejarlah  kekudusan,  sebab  tanpa  kekudusan  tidak  seorangpun akan  melihat  Tuhan.  Jagalah  supaya  jangan   ada  seorangpun menjauhkan  diri dari  kasih  karunia  Allah,  agar jangan   tumbuh akar   yang   pahit   yang    menimbulkan   kerusuhan   dan   yang mencemarkan  banyak orang.  (Ibrani  12:14-15)

Tentang penebusan  dosa manusia  dijelaskan  dalam ayat 21, Tuhan Yesus menanggung dosa kita pada  saat penyaliban-Nya dan menjadikan  kita benar di hadapan Allah.

 

  • Makna dan lmplikasi Firman
  1. Tuhan Allah   berkarya   dan   menyertai   pelayanan   orang percaya.  Ia hadir dan menuntun umat-Nya dalam mengemban  amanat-Nya  agar manusia menjadi lebih baik. Sebabitu    kekuatiran     dalam     menghadapi     berbagai tantangan jangan  melemahkan  iman  kita pada-Nya.  Karena kehadiran-Nya   selalu   memberi   semangat   dan   kekuatan kepada  orang  percaya  menghadapi  tantangan  pelayanan sebagai agen pembawa damai.
  2. Hubungan manusia  dengan Allah yang rusak telah dipulihkan  di  dalam  dan melalui    Ia rela  menderita, mati  dan  bangkit  untuk  menebus  dosa  manusia.  Hal  ini harus  diyakini  dan  disyukuri  dengan  memberitakan  karya selamat Allah tersebut melalui:    khotbah,  katekisasi, penggembalaan,   pembinaan  dan  dalam  berbagai  bentuk pelayanan.
  3. Hidup berdamai  dengan  Tuhan,  menjadi  dambaan  orang percaya.  Suasana  damai  ini  perlu  diusahakan  dan  dimiliki setiap orang percaya, supaya dalam hidup berumahtangga, berjemaat,  bermasyarakat,  berbangsa  dan  bemegara  juga dengan lingkungan  alam,  penuh  dengan kedamaian. Kalau kita  ingin  mengubah  dunia  ini  menjadi  dunia  yang  penuh kedamaian,  harus  di mulai  dari diri  kita  berdamai  dengan Allah.  Karena  rusaknya  hubungan  manusia  dengan  Allah penyebab  rusaknya  hubungan  antar manusia  dan manusia dengan   alam   ciptaan-Nya.   Karena   itu   “Berilah  Dirimu Didamaikan  Dengan Allah.”

 

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:

  1. Apa pemahaman saudara tentang,  “Berilah  dirimu didamaikan dengan   Allah”   dihubungkan   dengan   bacaan Alkitab  dalam 2 Korintus 5:11-21?
  2. Mengapa sering  terjadi  masalah  dalam  mewujudkan  hidup damai dengan Allah, sesama dan alam ciptaan-Nya?
  3. Bagaimana peran gereja menghadapi  orang yang tidak mau berdamai dengan Allah dan menjadi agen perdamaian?

 

NAS PEMBIMBING: Matius  5:9

POKOK-POKOK  DOA

  1. Agar manusia bersedia memberi diri dan menerima pendamaian Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus.
  2. Agar orang percaya aktif dan proaktif mewujudkan perdamaian   dalam   kehidupan   bergereja,   berbangsa   dan bernegara.
  3. Agar kasih  Kristus  menguasai  orang  percaya  dan  besedia menjadi utusan-Nya mengusahakan terwujudnya saling pengertian,  solidaritas,  kepedulian  sosial,  cintai  damai  dan pembawa

 

TATA  IBADAH YANG  DIUSULKAN

HARI MINGGU  BENTUK  I

 

NYANYIAN YANG  DIUSULKAN

Panggilan Beribadah: NNBT No.1  Pujilah  Dia Pujilah Dia Nas Pembimbing: Kala Ku Carl Damai

Pengakuan  Dosa: KJ No.42 Tuhan Kasihani

Pemberltaan   Anugerah   Allah:   KJ   No.   39 Kudiberi Belas Kasihan.

Pengakuan  Iman: Adapun  Hidup Ku lni.

Hukum Tuhan: NKB No.  17 Agunglah  Kasih Allahku”

Seb. Pembacaan Alkitab: Kusiapkan Hatiku Tuhan Persembahan:  KJ No.288 Marl Puji Raja Sorga

Nyanyian  Penutup: NKB No. 210 Ku Utus Kau

 

ATRIBUT:

Wama  dasar  hijau  dengan  simbol  salib  dan  perahu  di  atas gelombang.

 

 

 

 

 

Views: 310